Minggu, 20 Mei 2018

Basmi Rayap SURABAYA

Mencegah, Membasmi & Mengendalikan Rayap

Rayap, memangnya kecil, tetapi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan sebuah bangunan.Belum banyak yang mengetahui cara pencegahan dan pengendaliannya.Karena lebih lama rayap dibiarkan dilingkungan Anda, maka semakin besar mereka akan mengalami kerusakan yang lebih jauh lagi.

Rayap adalah jenis yang tidak bisa dilakukan lagi, yang selalu berhubungan dengan " si perusak" yang sangat menyeramkan dan dengan gerakan komunitinya dapat meruntuhkan bagian rumah atau gedung.

Di Indonesia khususnya di Surabaya  kecenderungan serangan rayap sangat tinggi pada bangunan gedung, tidak hanya yang bekerja sebagai hunian tetapi juga pada bangunan-bangunan bertingkat untuk fungsi-fungsi seperti perkantoran, apartemen, hotel dan pusat pengeluaran. 

Beberapa gedung di Surabaya yang telah digerogoti rayap tanah, seperti Gedung dan beberapa bangunan gedung sekolah dan lebih dari 10 apartemen bertingkat

Salah satu penyebab bergerak cepatnya penyebaran rayap di Surabaya adalah, karena hampir seluruh daerah di  kota ini, terletak pada dataran rendah dengan suhu yang sangat tinggi dan intensitas yang tinggi. Hal lain adalah integrasi lahan-lahan yang ada dengan tanah merah gembur dan bekas pertanian, di mana 90 persen mengandung energi rayap yang tinggi.

Tidak tanggung-tanggung berdasarkan data yang terjadi hingga tahun 2000 akibat rayap mencapai angka Rp 2,67 triliun, dan rata-rata tingkat serangan rayap pada bangunan kota di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Batam mencapai angka 70% lebih, angka tersebut akan lebih besar dari jumlah total, dimana nilai-nilai kerugian akibatnya semakin meningkat sekitar lima persen seiring pembangunan gedung, terutama gedung bertingkat yang ada di Jakarta surabaya

RAYAP DAPAT MENEMBUS TEMBOK

Rayap merupakan serangga kecil yang berkelompok dengan sistem kasta yang berkembang sempurna. Serangga ini masuk dalam ordo isoptera (dari bahasa Yunani, iso = sama dan ptera = sayap). Dijelaskan, di dalam biosfera, pada dasarnya rayap merupakan bagian dari komponen lingkungan biotik yang memungkinkan, memungkinkan Anda untuk mempertahankan alam dengan cara menghancurkan kayu sebagai cadangan dalam tanah. Namun kondisi habitat adalah kondisi manusia, sangat berpotensi mengubah status rayap menjadi serangga hama yang merugikan.

Seperti yang digunakan untuk lahan dari areal yang menjadi tempat pemukiman, telah memulai habitat alami rayapusing dan mencari bahan bangunan baru, sebagai contoh, berbagai kasus serangan rayap pada bangunan gedung di surabaya, Jakarta banyak terjadi di daerah bekas urukan ,kebun dll

Serangga ini memang tidak mengenal kompromi dan melihat informasi manusia, dengan merusak mebel, buku-buku, kabel-kabel listrik, telepon, dan barang-barang yang disimpan.Untuk mencapai sasarannya, rayap tanah dapatberbagaibayang yang tebalnya beberapa sentimeter.

Setiap bentuk bangunan gedung, seperti lempengan, ruang bawah tanah atau ruang merangkak, dapat ditembusnya melalui lubang terbuka atau celah sekecil satu per-enam inci.Baik celah pada lempeng di sekitar celah kayu atau pipa ledeng, juga celah antara kolamasi dan dinding, atau pada kuda-kuda atap. Atau rayap juga dapat membuat lubang di atas kolam, terus ke atas hingga mencapai kuda-kuda dan di belakang.

Beberapa faktor pendorong serangan rayap pada bangunan, antara lain adalah kayu yang tertimbun di dalam tanah saat pembangunan, adanya lubang pada kolam, sistem ventilasi kurang baik, kayu yang berhubungan langsung dengan tanah, dan kondisi bio-fisik tapak bangunannya itu sendiri yang tidak hidup rayap.

Bagian Komponen Bangunan Yang rawan Terhadap Serangan rayap Adalah balkon, teras, Sambungan talang air hujan, Kerangka Atap, ventilasi, Hubungan ANTARA Dinding bata Dan ampik kayu, Serta Hubungan ANTARA Dinding bata Dan Atap. Juga sudut dinding, hubungan sudut antara kusen dan dinding batu, beberapa dinding yang berhubungan dengan bak bunga, retak-retak pada dinding bata, juga hubungan antara dinding dengan pondasi.

HARUS DILAKUKAN PADA TAHAP KONSTRUKSI

Untuk menanggulangi Dan Mengurangi Tingkat Kerugian Akibat Serangan rayap PADA gedung-gedung public, Maka berdasarkan Undang-Undang No 28/2002 TENTANG Bangunan Gedung Pasal 18 Ayat 1 bahwa dikatakan SETIAP Bangunan Harus tahan Terhadap kerusakan Yang diakibatkan Oleh Gangguan alam, seperti gempa bumi, Longsor dan serangga perusak.

Untuk ITU Harus didukung Ketetapan Pemerintah Yang dijalankan Beroperasi ketat Mengenai persyaratan Teknis Bangunan Gedung khususnya KETENTUAN TENTANG Pencegahan Dan Pengendalian Terhadap Serangan rayap, Yang merupakan Bagian Dari Peraturan Daerah TENTANG Bangunan Gedung, Dimana KETENTUAN tersebut Bukan Hanya mengatur Proses IMB / retribusi TAPI also Harus diikuti Dan ditindaklanjuti upaya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat akan akan terjadi bangunan gedung.

Umum umum umum umum penangg penangg penangg penangg penangg dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai dimulai bangunan Tindakan penanggulangan Bahaya rayap prakonstruksi DAPAT dilakukan DENGAN pendekatan Rancang Bangunan Gedung tahan rayap, PENGGUNAAN kayu awet ATAU diawetkan through tindakan pengawetan kayu, Dan Pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang kimia.

Hal lain adalah harus ada peningkatan dalam penelitian yang dilakukan oleh badan-badan yang tahan terhadap serangan rayap, baik jenis kayunya maupun untuk melakukan pengobatan khusus untuk menanggulangi serangan-serangan rayap.

Jika dibandingkan antara biaya anti rayap dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian kayu, pintu, jendela, dan konstruksi, biaya biaya yang sangat kecil. Namun demikian semua itu akan menjadi sangat murah jika layanan tersebut dilakukan sebelum mendapat serangan rayap. Mengapa? Karena jika dilakukan sebelum muncul serangan rayap, hanya akan terbebani oleh biaya anti rayap saja.

Seandainya anti rayap dilakukan setelah mendapat serangan rayap, maka harus mengeluarkan biaya kerusakan / kerusakan terhadap kerusakan yang telah terjadi.

Bebas dari serangan rayapebut rutinitas kegiatan tidak akan terganggu. Mengapa tidak mengantisipasi serangan rayap sedini mungkin dari dibuat pusing kemudian? Mencegah lebih murah dari pada membasmi.

RAYAP BEKERJA 24 SEHARI, 7 HARI SEMINGGU

Serangga merupakan biang keladi dari semua kerusakan bangunan kayu-kayu yang bekerja 24 hari, 7 hari seminggu, dan 54 minggu, ada 3 (tiga) tujuan yang mendasari jasa pengendalian rayap atau anti rayap yaitu mencegah, membasmi dan mengendalikan.

MENCEGAH. Langkah yang sangat bijaksana, karena dapat mengantisipasi serangan rayap yang berasal dari luar. Seandainya siuman muncul laron-laron yang bertaruh saat senja hari dan salah satu dari mereka berhasil untuk tempat bertelur, maka rayap yang berasal dari telur-telur laron tidak akan mampu memakan kayu-kayu yang sudah terlindungitermitisida / obat rayap yang tidak bisa menembus lapisan tanah yang telah dilindungi oleh termitisida.

MEMBASMI. Biasanya dilakukan oleh Anda yang belum mengetahui dan memahami layanan pengendalian rayap. Hal ini wajar karena mungkin Anda menganggap layanan ini tidak penting.

MENGENDALIKAN. Tujuan akhir yang benar-benar tidak sampai terjadi, karena hal ini merupakan pelayanan yang sangat terlambat dan rayap sudah menyebar ke seluruh bagian.Rayap tidak mungkin terbasmi atau dapat dihilangkan secara total, karena perjalanan lalu lintas benarp-benar luas dan tersembunyi. Namun demikian layanan yang dapat dicapai oleh Anda dan mengendalikan serangan rayap agar tidak menimbulkan kerusakan fatal.

Bentuk utama pengendalian rayap dilakukan dalam 2 (dua) jenis metode, yaitu pertama Kontrol rayap pra-konstruksi (metode pra konstruksi) Yaitu pengendalian rayap yang dilakukan saat Bangunan sedang dibangun, yang meliputi pekerjaan penyemprotan galian pondasi, penyemprotan seluruh permukaan lantai / tanah Bangunan sebelum pengecoran, dan penyemprotan seluruh permukaan kayu sebelum dipasang pada konstruksi plafond dan atap. 

Yang kedua Pos konstruksi pengendalian rayap (metode pasca konstruksi) Yaitu pengendalian rayap yang yang dilakukan pada Bangunan yang sudah dilakukan dengan jalan menginjeksikan termitisida / obat pembasmi rayap ke dalam tanah bawah lantai sepanjang pondasi Bangunan yang jarak antar lubang injeksinya + 60 - 80 cm, dengan diameter lubang maks. 13 mm. Untuk kayu-kayu yang sudah terpasang dilakukan penyemprotan langsung dengan termitisida. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar